Kamis, 01 Desember 2011

Khamis 1 Des 2011

Bangun pagi aku terkejut dengar suara alarm yang lain dari biasanya, "APA SIH ZAAAM"!!!!! Sebenarnya ini alarm lama, tapi kemaren udah aku hancurkan kok berfungsi lagi ya pagi ini. Aku dengar azzam juga mulai ikut berteriak setelah bibi memulai jeritan pertamanya. Azzam mulai nangis, seperti biasanya aku keluar dan langsung menyemburkan kata-kata indah... Ternyata masalah bibi salah membuatkan nasi goreng, sebenarnya azzam tau bagaimana bibi, pendengal, gak mau denger orang ngomong. Sebenarnya bukan kurang pendengaran, tapi bibi memang gak mau mendengar omongan orang lain jadi lah keterusan dalam berbagai hal. Aku ambil tuh wajan yang berisi nasi goreng salah tadi, dan langsung aku tuangkan ke dalam wastafel. Puas hati ku! Aku paling gak suka dirumah ini kalau apa-apa selalu berteriak, diawali dengan bibi, nova, ikutan lah azzam dan raya. Seperti mereka paling hebat saja dalam masalah suara. Dipikir aku tidak bisa melebihi volume suara teriakan mereka ya? Aku bisa lebih dari itu, masalahnya suara teriakan bukankah bisa merusak gendang telinga manusia. Ya Tuhan, apa sih karma ku dulu sampai-sampai harus dikelilingi orang-orang yang selalu berteriak. Aku dan yasir lah yang paling terganggu dalam masalah ini, kami memang sangat sensitif terhadap suara teriakan. Jangankan teriak, orang ngomong berbisik-bisik saja saat kami tidur, pasti akan terbangun dan sulit terlelap. Yang lain sepertinya tidak masalah dengan teriakan, kenapa kami berdua aja ya?! Mungkin faktor trauma bisa jadi alasan. Mengingat aku dan yasir dibesarkan bersama dengan orang tua yang sama (sebut: saudara kandung) jadi kemungkinan trauma masa kecil menduduki tingkat pertama dari beberapa alibi yang ada. Nanti aku akan cari tau, trauma apa yang sebenarnya mengganggu kesensitifan telinga kami. Hihihi... Ini masalah besar, karna kami serumah dengan orang-orang bersuara nyaring yang setiap saat berbicara sambil teriak-teriak dan tidak peduli pada sakitnya telinga kami dengan suara mereka. Huft... ----------------- Ya Tuhan, sekali kejutan lagi disore hari, saat aku sauna home di lantai 2, tiba-tiba jeritan memekikan telinga kembali terulang untuk keseratus kalinya. Skala jeritannya dipastikan mencapai 20sr, sehingga aku yang lagi sauna dilantai 2 dengan penuh emosi ikut-ikutan berteriak. Dari teriakannya sepertinya ada kerusuhan yang jauh lebih mengerikan daripada yang pernah aku dengar selama ini. Aku buru-buru turun kebawah dan mendapati lemari azzam yang baru kubelikan plus kunci dan berisi tumpukan snack kesukaannya berhamburan keluar, didepannya berdiri dengan tampang tidak berdosa seorang semut yang setiap harinya merayapi lemari2 penyimpanan makanan ringan kami dirumah, Huft... Again... Seperti orang yang kerasukan, aku menjeriiit senyaring-nyaring nya "kenapa hanya hal kecil ini bisa membuat mereka berteriak dan memecahkan gendang telinga ku dan memutuskan saraf-saraf yang memompa jantungku??!!!!" Aaaaaarrrrrggggghhhh.... Beginilah, memiliki bibi wiji memang keberuntungan, tapi bibi juga sama beruntungnya memiliki aku yang sudah banyak bersabar selama ini menghadapi sikapnya yang tidak pernah bisa berubah... Sulit baginya berbicara dengan nada yang pelan dan lembut, semua harus dengan berteriak. Aku benci suara nyaring aku benci orang berbicara nyaring!!! Belum bisa mendeskripsikan alasannya, tapi aku sangat membencinya!!!! Akhirnya, aku pindahkan azzam tidur dikamar atas saja bersebelahan dengan kamar nova. Selama mereka bertiga sekamar, semakin runyam saja... Entahlah apakah azzam akan betah dikamar atas dan apakah azzam berani tidur diatas sendirian, yang jelas ini malam pertama dia mencoba tidur sendiri. Aku rasa dia sudah besar dan harus memilik privasi untuk melakukan apa yang dia sukai tanpa diganggu raya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar