Sabtu, 08 Februari 2014

Gagal Ginjal "Penyakit paling sadis"

Pertama kali aku melihat keanehan pada tubuh ma ndut  yaitu lebaran haji 2013, ketika itu beliau sudah kesulitan berjalan karna kaki nya yang bengkak banget! Jadi Inget kaki ku kalau lagi PMS tapi ini lebih parah memang, saat itu untuk mengurangi edema nya aku memberikan diuretik F*** dan menyarankan diet rendah garam. 

----


Kemudian tanggal 18 januari 2014, aku ke Bontang lagi dalam rangka nikahan sepupu, kondisi ma ndut semakin parah dari terakhir aku melihat nya. Selain bengkak, ternyata kulit nya merah-merah gatal di separuh tubuh nya. Beliau juga hanya berbaring dan tubuh nya semakin membengkak. Aku tidak pernah melihat kondisi seperti itu, sehingga aku kesulitan untuk mengira-ngira penyakit nya. Tapi, menurut cerita yang aku dengar beliau terkena santet/teluh nyasar. Pengobatan sementara di tangani oleh seorang dukun yang melarang ma ndut berobat ke dokter.

Waaaah.... sejauh ini aku manut-manut aja, masih mencoba memahami masalah nya.  Sebenarnya, aku sudah memaksa mati-matian untuk membawa ma ndut berobat ke dokter langganan ku di Samarinda. Tapi di tolak mati-matian juga oleh beliau dengan alasan dukun tersebut melarang mencampur pengobatan nya dengan medis. 

-------


Sepulang nya aku dari Bontang 2 hari kemudian, aku mulai mencari tau tentang penyakit yang di derita ma ndut. Membongkar semua buku kesehatan dari lemari, browsing internet, tanya sana sini sehingga akhirnya aku bisa menyimpulkan bahwa penyakit ma ndut adalah "Gagal Ginjal Akut"  Gejala yang aku kumpulkan 95% mirip dengan gejala yang ma ndut alami. Sedangkan 5% harus di tunjang dengan hasil Test fungsi ginjal nya.  Selanjutnya, aku mengumpulkan bukti-bukti yang menguatkan untuk di perlihatkan ke keluarga besar ku. Di sini lah susah nya! Berkoar-koar sendirian di tengah keluarga besar sangat menguras energi. Sulit meyakinkan keluarga tentang pernyataan ku. Walaupun bukti-bukti sudah mendukung!  Dengan sangat terpaksa aku membuat kesimpulan yang mungkin agak kejam "kondisi ma ndut akan memburuk jika tidak di bawa ke Samarinda segera"

Dan benar saja! 2 hari kemudian ma ndut di larikan ke rumah sakit Bontang karna kondisi nya yang memburuk.  Lagi-lagi, aku dengan memaksa aku minta ma ndut langsung di rujuk saja ke Samarinda sebelum terlambat. Tapi lagi-lagi juga saran ku terabaikan. Alasan nya, kondisi ma ndut sudah mulai membaik saat mendapat perawatan di rumah sakit Bontang. 

Aku tau! Kondisi membaik itu tidak akan bertahan lama. Lalu aku menyarankan agar ma ndut menjalani Test fungsi ginjal dan besok nya hasil Test keluar dan dokter menyatakan bahwa ginjal ma ndut "Baik-Baik Saja!" bahkan mereka menyebutkan bahwa ma ndut mengalami gangguan jantung dan infeksi saluran kencing.  Setengah tertawa aku mengatakan bahwa "gejala gangguan jantung dan ISK bukan sperti itu" 

Sekeras apapun argumen ku, keluarga besar tetap lebih mempercayai analisa dokter daripada analisa ku yang memang sih bukan dokter, tapi setidak nya aku orang yang lebih suka melakukan pengamatan, menggali informasi sebanyak banyak nya sebelum menyimpulkan sesuatu. 
Kan ringkas saja! Apabila "edema" parah (penumpukan cairan) dan gatal2 aneh pada tubuh, jelas-jelas itu berhubungan dengan ginjal. Edema parah terjadi pasti karna ginjal tidak mampu menjalan kan tugas nya dengan baik sehingga cairan yang masuk ke dalam tubuh tidak bisa di buang secara normal. Dan gatal-gatal aneh itu pasti lah di sebabkan karna ginjal juga tidak mampu membuang racun, Simpel aja kan?!  Tapi ya begitulah... 1 lawan banyak, pasti aku kalah suara....

Berdoa dan berharap agar ma ndut bisa membaik, itu saja.....
--------

26 Januari 2014
Kemeriahan pesta pernikahan kerabat dekat otomatis terganggu ketika aku mendapat telpon dari nur (anak bungsu ma ndut) yang mengatakan bahwa ma'ndut harus segera di rujuk ke Samarinda karna kondisi nya yang semakin memburuk membuat pihak rumah sakit bontang angkat tangan.  Untuk pertama kali nya, keluarga besar mulai mempercayai kata-kata ku sehubungan dengan ini mereka menyerahkan seluruh pengobatan di tangan ku. 
Trust me! Sebenar nya sudah terlambat!
Ginjal tidak bisa menunggu bahkan 1 hari saja, tapi apa boleh buat, aku mengambil alih pengobatan ma ndut di Samarinda. Aku mendampingi beliau menjalani serangkaian Test dan memberikan informasi lengkap kepada dokter jaga dan para suster di RS. Darjat.
Sebenar nya aku sarankan untuk di rujuk ke RSU Wahab syahranii, tapi karna saat itu sedang full, aku harus membuat keputusan cepat untuk di rujuk ke RS H Darjat saja.  Saat aku menunggu hasil Test sementara, aku mendengar dokter jaga menyebut nama seorang dokter yang tidak asing di telinga ku. Dan mata ku semakin berbinar ceria ketika melihat kehadiran Dr. Kuncoro dari pintu masuk UGD.
Yap! Dokter langganan ku! Salah satu dokter yang bisa aku percaya! Dokter yang sedari awal ingin aku pertemukan dengan ma ndut, lalu kemudian dia muncul tanpa di minta untuk menangani ma' ndut. Bener-bener "The Law of attraction!" 

Terjadi percakapan santai di antara kami tentu nya, semakin mudah aku memaparkan keadaan/kondisi sebelum nya karna Dr Kuncoro memang terbuka akan segala informasi dan tidak pernah keberatan untuk membahas nya lebih dalam.   Aku juga mengatakan bahwa kondisi ini sudah di biarkan lumayan lama tanpa dii tangani dengan benar sehingga keadaan nya sudah separah ini. 
Setengah jam kemudian, Dr kuncoro memanggil aku untuk menemui nya, dari wajah nya aku sudah bisa menebak! Bahwa dia hampir meledak!

"Ini hasil lab yang di sertakan oleh rumah sakit rujukan, kenapa hasil lab begini di katakan bagus??? Ini hasil nya jelek sekali! Hasil lab ini jelas-jelas membuktikan bahwa ibu ini Gagal ginjal stadium 6!!!" 

Rasa nya Nafas ku berhenti sesaat! Aku benar-benar tidak menyangka akan separah itu! Gagal ginjal setau ku hanya sampai stadium 5, jika dokter bilang stadium 6, mungkin arti nya PARRRRAAAAHHHHH!!!!

Aku sudah tidak bisa mendengar dengan fokus penjelasan-penjelasan dr kuncoro, yang aku tau hanya lah otak ku menjadi kacau. Inti penjelasan nya yang aku tangkap adalah ma ndut harus segera di rujuk ke RSU A.Wahab Syahrani untuk segera di lakukan cuci darah segera...

------------
27 Januari 2014, 

Aku bangun tidur dan tersentak kaget ketika mendapati ma ndut berdiri di depan ku dan mengatakan "Sudah lah naaak" kemudian pergi... tapi aku tidak diam, aku memaksa nya kembali dan berjanji akan menyembuh kan nya... Aku tidak mengerti maksud kejadian itu yang kemudian aku lupakan setelah aku cerita ke arman (anak ma'ndut) 

------

Siang nya, aku bertemu dr kuncoro lagi saat melakukan kunjungan ke ruangan ma ndut. Dokter bilang bahwa cuci darah nx sebaiknya di tunda mengingat kadar albumin, HB, gula darah, dll belum stabil. Setiap saat ma ndut mengeluh sesak Nafas, bahkan kadang selang oksigen tidak bisa membantu. Dan entah sudah berapa kali ma ndut harus di tusuk tusuk jarum karna tubuh nya yang sangat bengkak membuat para suster kesulitan mencari pembuluh darah nya. Sedih banget ngeliat nya, tapi beliau tidak pernah mengeluh sakit....

2 botol albumin sudah masuk ke dalam tubuh nya dan diuretik juga sudah mulai bereaksi sehingga urine yang semula sangat sedikit menjadi banyak, bahkan 3 hari kemudian pengeluaran urine nya sudah mencapai 3000 dalam 24 jam. Tubuh nya mulai mengempis! Senang melihat perkembangan ma ndut yang berangsur-angsur membaik.... aku juga sudah mulai bisa tidur dengan nyenyak...

1 Februari 2014,
Ma ndut mulai mengeluh dada nya panas...  sesak Nafas dan gatal-gatal yang semakin menjadi. Kami balurkan minyak aromaterapi untuk mengurangi sakit nya.... serta menggaruk lembut tubuh nya dengan sisir. Berganti-gantian kami mengusap perut dan dada nya untuk memberi kan perasaan nyaman. Keadaan itu semakin memburuk setiap hari nya, aku berasumsi bahwa rasa panas di dada nya di sebab kan oleh GERD sehingga aku minta obat untuk lambung ke suster dan untuk gatal nya aku taburi bedak antiseptik. Lumayan! Beberapa menit kemudian ma ndut membaik dan tidur dengan pulas. 

Seluruh keluarga dari Bontang berkumpul dii Samarinda, membuat ma ndut menjadi senang, beliau banyak bercanda dengan adik-adik nya termasuk mama' ku. Aku rasa, kehadiran keluarga membuat kondisi ma ndut membaik. Sehingga aku memutuskan untuk istirahat di rumah saja...

----------
3 Februari 2014
Dapat kabar dari arman bahwa ma ndut mengeluhkan dada dan tubuh nya yang semakin sakit, seakan-akan obat maag yang kemaren tidak ada fungsi nya lagi. Memang, suasana SEPI setelah seluruh keluarga kembali ke Bontang membuat kondisi nya menurun. Tapi kemudian, siang hari kondisi nya membaik lagi, bahkan mata nya yang sebelumnya terlihat ANEH, sudah menjadi normal kembali.  Melihat kondisi ma ndut begitu, aku izin pulang sebentar ke Tenggarong dan kemudian jam 5 sore dapat kabar lagi dari Nur bahwa ma ndut mulai mengerang kesakitan hingga menangis.
JUJUR! Ma ndut tidak pernah berkata "Aduh" apalagi sampai menangis! Beliau orang yang kuat terhadap rasa sakit. Tapi jika sampai "Aduh" terucap dari mulut nya. Ini pertanda lain! Pasti sesuatu yang serius! Aku kembali ke Samarinda, dan memang benar! Kondisi nya memang memburuk! Ma ndut tidak bisa tidur sepanjang malam, sepupu ku bergantian mengelus dan memijit tubuh nya sepanjang malam untuk mengurangi rasa sakit nya. Suntikan anti nyeri tidak berfungsi sama sekali.

Bahkan besok nya, dokter meresepkan obat penenang agar ma ndut bisa tidur, tapi obat nya hanya bertahan 3 jam. Selanjutnya, ma ndut kesakitan lagi... Aku terus berpikir keras untuk mencari cara untuk mengurangi sakit nya. Suntikan anti nyeri dan obat tidur sudah di beri kan 2x tapi tetap tidak mempan. Beberapa jam kemudian, akhirnya tubuh nya memang tidak kesakitan lagi, Tapi! Sekarang dia mengeluh sakit kepala!  Kepala nya di beri salonpas kanan kiri, kemudian sekitar jam 7 malam dia sudah tidak kesakitan dan tidak menangis lagi, sudah agak tenang.  Sehingga sudah bisa di tinggalkan pulang kerumah untuk mandi dan tidur.&nbs


02:30 dini hari....
5 Januari 2014
Aku terperanjat bangun dari tidur ku ketika suara handphone ku berdering dan nama layar "Arman"  Suara lemah arman menjelaskan kondisi kritis ma ndut, jantung ku berdegup kencang! tidak pernah begini sebelumnya. Aku langsung menuju ke rumah sakit bersama yang lain saat itu juga.  03:00 subuh kami tiba dirumah sakit dan mendapati ma ndut semakin mengerang kesakitan memecah kesunyian... ma ndut muntah-muntah... aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa... abah (suami ma ndut) dan ma' ida (adek ma ndut) mendampingi nya melewati saat kritis itu. aku memilih keluar ruangan, tidak sanggup rasa nya melihat keadaan ma ndut seperti itu..... aku keluar sambil bertanya-tanya dalam hati "kenapa muka nya membengkak??? Lebih bengkak dari sebelum nya"

05:00
Ma ndut sudah lumayan tenang.....

06:00
Ma ndut mengerang kesakitan lagi... kata-kata terakhir yang keluar dari mulutnya "Kepala ku mau pecah" setelah itu... kesadaran ma ndut sudah bener-bener hilang....
Dari pagi sampai sore ma ndut mengalami penurunan mental drastis. Dia sudah tidak mengenali siapapun, bahkan aku yang selama ini terus di cari nya. Dia hanya menatap kosong dan terus meracau tidak jelas. Gerakan-gerakan refleks dan sisa-sisa memori nya saja yang mengiringi sikap tubuh nya. 
Siangnya, banyak firasat yang aku dapati, entah bagaimana aku menangkap firasat itu, tapi aku katakan kepada ma'ida untuk mengumpulkan seluruh saudara nya yang ada di Tenggarong. Dan menyuruh anak-anak ma ndut yang ada di situ untuk meminta maaf segera.... tapi, kali ini mereka tidak mendengar kan aku lagi....

Aku menelpon mama' ku menyuruh beliau ke Samarinda secepat nya, mengirim BBM ke om yang baru saja pulang dari Samarinda, untuk kembali lagi ke samarinda.... "Jika aku harus mengumpulkan seluruh keluarga, sekarang lah saat nya!"

Sore menjelang magrib, ma ndut berhenti meracau... tetapi banyak gerakan refleks dan berulang-ulang pada tubuh nya. Gerakan refleks itu berlangsung hingga larut malam...
Saat itu tersisa aku dan arman di dalam ruangan menjaga ma ndut...
Air mata ku tumpah ketika arman merayu2 mama' nya
"Maaa... Bangun, Duduk yuuk... ayoook maa, aku bantuin duduk"
"Maaa, kita mandi yok, nanti aku yang seka"
"Maaaa... bangun, jangan tutup terus mata nya, buka mata nya..."
2 jam mama' nya tidak mrespon, arman menangis frustasi... pemandangan yang menyakitkan!!!! 





Tengah Malam..... 
Ma ndut masuk dalam tahap "koma"  Sudah tidak meracau dan tidak ada gerakan refleks lagi.... dia tertidur diam, Nafas nya pun bukan dari dada lagi, tapi bernafas dari perut... Air mata membanjiri ruangan itu, puncak seluruh kesedihan selama ini tertumpah saat itu. 



Jam 1 dini hari,
Mama' dan keluarga lain pulang untuk istirahat di rumah ku. Suami ku menjemput jam 4 subuh untuk mengajak aku pulang. Tapi entahlah....  Aku tidak ingin pulang.... rayuan suami ku tidak merubah pendirian ku untuk tetap ada di samping ma ndut. Akhirnya suami ku pulang dengan sisa keluarga yang masih berjaga. 

05:00 ba'da subuh, 
Abah (suami ma ndut) menggantikan untuk menjaga ma ndut, saat itu lah aku tenang dan tertidur di samping ranjang nya.

07:30 Pagi
Aku tersentak kaget dari tidur ku ketika mendengar suara "Gedebuk" dan bertambah kaget ketika yang kulihat adalah ma ndut jatuh dari ranjang nya kemudian bangun sendiri dan berjalan keluar pintu sebelah kanan, sama sekali tidak menoleh ke arah ku, dia berjalan keluar pintu mengacuhkan aku!

Kesadaran ku pulih ketika beberapa suster menegur ku untuk membereskan karpet tidur, agar mereka leluasa melakukan pengecekan rutin. Sekilas aku melihat Arman di samping ma ndut membaca yasin...

Aku keluar ruangan dengan masih mengantuk dan berbaring ditengah Jabbar dan Razak (sepupu ku)  Masih aneh dengan penglihatan ku barusan, aku pikir mungkin sebaik nya menceritakan hal itu ke jabbar dulu... karna Razak sedang tidur.... mungkin beberapa jam yang lalu, tempat ini masih di penuhi keluarga ku, tapi sekarang sisa kami ber empat! 4 orang muda yang tidak mengerti apa-apa seperti nya!

"Berrr.... aku tadi lihat ma ndut jatuh dan jalan ke pintu...." 
"Masa sih? Bagus donk! Mau sembuh" kata nya cuek sambil tetap mengutak atik handphone
"Berrr.... aku tadi mimpi pake baju dalaman serba hitam"
"Oh'ya? Seksssiii donk" tetap cuek!
"Berrr.... aku tadi mimpi parfum titipan orang pecah" 
"Masa sih? Pasti itu parfum ku!" masih tetap cuek!
"Berrr.... kenapa ya ma ndut keluar pintu?"
"Mau merokok kali!" jawaban-jawaban jabbar bener-bener menyebal kan!
Merasa di cuekin, aku membuat status di BBM tentang itu... masih inget! Status itu aku buat jam 08:06.... Kemudian aku lanjut tidur menghadap ke kanan....




Beberapa menit kemudian antara tidur dan sadar... tubuh ku seperti di dorong halus... seperti ada yang membangun kan.... 2x dorongan halus, ma' ndut membangun kan aku! 
Hanya dalam hitungan detik kemudian, arman memanggil aku dengan panik dan kami bergegas mendatangi ma ndut di dalam, 
Ma' ndut sudah bangun... mata nya terbuka seperti orang sehat, hanya saja pandangan nya tidak berubah, menatap kosong ke langit-langiit ruangan. Hanya dalam hitungan detik, dia menghembuskan Nafas panjang dengan lembut dan hening.....
Hening....
Hening yang tidak bisa aku gambarkan.... aku hanya menatap kaku ke arah tubuh nya, arman yang terus memeluk mama' nya, nafas Jabbar yang memburu menahan air mata nya, suster perawat dan entah siapa lah berlarian memasang bermacam-macam alat ke tubuh ma'ndut, menekan nekan dada nya puluhan kali... 

Aku tetap terpaku! 
Ini pengalaman pertama ku!
Ini kehilangan pertama kami dalam keluarga besar ku! Bahkan kakek nenek ku saja masih tetap hidup sehat dan semangat!  Ini kehilangan pertama kami! Tidak bisa di deskripsikn bagaimana rasa nya...
Yang aku ingat...
Saat aku meregang nyawa melahirkan anak-anak ku! ma ndut selalu di samping ku, memberi aku semangat agar aku bertahan dan selamat! Proses melahirkan ku tidak mudah! Aku Praeklampsia! Bayi ku terpaksa di Vakum, ari-ari ku hancur di dalam rahim ku, tangan dokter mengobok-obok perut ku, 
Yang aku lihat! Hanya wajah ma ndut saat itu...  Mama' ku tidak pernah sanggup mendampingi aku, mama' ku yang manja selalu merengek ke ma' ndut untuk mendampingi aku. Di setiap keadaan, saat aku sakit pun, ma' ndut yang selalu di panggil mama'.... saat aku ada masalah berat, mama' ku pun selalu merengek agar ma' ndut datang menguat kan aku.
Anak-anak ku di rawat selama 40 hari oleh ma ndut. Aku ingat saat kepala azzam seperti jagung karna vakum, ma ndut lah yang membuat nya jadi bulat kembali.... Tapi..... ketika ma ndut sakit... aku tidak bisa menguatkan atau menyembuhkan atau berusaha lebih keras lagi untuk nya....
aku berdiri terpaku ketika kilas balik hidup ku yang separuh nya di isi kenangan ma ndut di saat-saat kritis ku!
Berapa kali ma ndut membuat aku sembuh dari sakit ku dan berhasil mengiring aku melewati masa-masa terburuk ku?
Tapi baru sekali ma ndut jatuh sakit dan aku sama sekali tidak bisa menyelamatkan nya!!??...
Aku tidak bisa menguraikan perasaan ku lebih dalam, bayangkan saja bagaimana rasa nya di posisi ku! Seperti ada rasa sakit yang tidak bisa aku ungkapkan!

--------
Khamis, 06 Januari 2014 jam 08:33

Ma ndut benar-benar berjalan keluar lewat pintu kanan itu.....




NB : tulisan ini sengaja aku buat untuk menyita sedikit perhatian para keluarga penderita gagal ginjal. Banyak hikmah yang bisa aku paparkan disini :
1. Mempercayakan penyakit ke Dukun/orang pintar/pengobatan alternatif JELAS memperburuk keadaan pasien gagal ginjal

2. Pahami jenis penyakit ini! Gagal ginjal bahkan lebih buruk daripada kanker! Jika kanker mampu bertahan hidup hingga Tahunan, maka gagal ginjal hanya mampu bertahan paling lama 6bulan

3. Jangan salah penanganan! Cari lah dokter atau rumah sakit yang benar-benar berpengalaman dan bisa di percaya! Memang mahal, tapi 1 trilyun pun tidak bisa membayar harga sebuah Nyawa! 

4. Tahapan gagal ginjal, gatal-gatal pada tubuh yang tidak pernah hilang, pembengakakan tubuh karna penumpukan cairan, anemia akut, sesak Nafas, sakit seluruh tubuh yang tidak bisa di jelaskan, sakit kepala akut, hilang kesadaran (meracau) / penurunan mental, koma kemudian....... ..... .....