Kamis, 08 Desember 2011

Fenomena MISTIS : dibalik musibah runtuhnya jembatan Tenggarong

Terinspirasi dari grup BBM teman-teman SMA ku yang sedang membahas masalah kemistisan musibah runtuhnya jembatan mahakam di Tenggarong. Dalam pembahasan tersebut ada pendapat baru yang mengatakan bahwa penyebab runtuhnya jembatan tersebut dikarnakan penunggu mahakam yang murka, minta tumbal, atau para tim penyelam yang menyerah karna melihat penampakan,suara gaib dibawah sungai sehingga tim penyelam mengundurkan diri dalam pencarian. Well, mari kita runut bersama-sama kebenaran cerita tersebut daripada simpang siur dan merusak pola pikir masyarakat yang terus-terusan disajikan cerita yang belum ada bukti ilmiahnya. Ada pepatah "Promosi/komplain dari mulut ke mulut merupakan suatu cara yang paling ampuh untuk mempengaruhi orang lain". Tak perlu bukti, biasanya orang-orang akan langsung mempercayai pesan yang disampaikan tersebut. Contoh : jika seseorang mengatakan bahwa si A itu maling/pencuri, bisa dipastikan 85% orang yang mendengar pesan itu akan mempercayai bahwa si A memang maling. Padahal itu hanya isu yang sengaja dibuat untuk menguji besarnya pengaruh cerita bohong itu dalam merubah penilaian seseorang terhadap si A. Sebuah isu bisa membentuk pola pikir manusia menjadi seperti apa yang orang katakan. Kebiasaan menyampaikan pesan dari mulut kemulut tentang keberadaan MISTIS ini berkembang dalam masyarakat dan membentuk "Sesuatu yang sebenarnya TIDAK ADA, Menjadi ADA" (Teori erbe sentanu dalam quantum ikhlas) Contoh lagi : jika aku mengatakan bahwa pohon itu berhantu. Orang pasti cenderung mempercayai bahwa pohon itu benar-benar berhantu, lalu keyakinan terhadap pohon berhantu itu menyebar kemana-mana, terbentuk lah suatu pola pikir yang dipercayai dan diyakini bahwa pohon itu berhantu. Dari situ, otak manusia mulai membentuk fantasi tentang makhluk penunggu pohon, mungkin kuntilanak, pocong, dll. Sebagian malah mengatakan bahwa mereka pernah melihat penampakan dipohon itu. Ajaibkan?! Padahal lagi-lagi cerita itu dibuat untuk kepentingan penelitian tentang "Sugesti" yang ditanamkan oleh orang lain bisa mempengaruhi pikiran manusia dan membuatnya menjadi benar-benar ADA. Pahami dulu! Bahwa otak manusia ini benar-benar cerdas, otak bisa membuat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, menjadi ada. Lalu, bagaimana dengan asal muasal cerita yang mengatakan bahwa tim penyelam menemukan hal-hal yang berbau mistis di dalam sungai mahakam tersebut? Mari kita runut lagi... Pertama, sang penyelam pasti sudah mendengar tentang hal-hal mistis tentang kutai ini. Kedua, Sedikit banyaknya sang penyelam pasti dicekoki bermacam-macam cerita/legenda tentang kutai. (Yaaah, mungkin saja naga & lembuswana itu memang ada, dan para leluhur-leluhur penghuni sungai mahakam juga ada, karna aku tidak ingin menuai protes dari pihak-pihak yang meyakini keberadaannya, maka dalam tulisan ini aku tidak ingin membahas bagian itu) Ketiga, Bagaimana jika kita lakukan wawancara terhadap sang penyelam tersebut. Yang pasti paling pertama akan aku tanyakan adalah "bagaimana pola tidurnya? Apakah selama ini sudah cukup tidur?". Yang aku tau pasti berdasarkan pengamatan, kebanyakan orang-orang yang melihat dan mendengar hal-hal mistis itu pasti orang-orang yang memiliki POLA TIDUR BURUK. Aku kutipkan posting dari melindacare.com "Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM).Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung pada tahap mimpi (REM).  Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tetapi tubuh belum terbangun, pada tahap inilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tidak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya merupakan ciri khas dari mimpi" Aku juga baru browsing postingan ini, sebagai penguat dalam tulisanku. Pemahaman tentang "Kurang tidur menyebabkan halusinasi" sudah aku yakini bertahun-tahun sedari awal aku menggeluti bidang psikologi, tapi demi kepentingan tulisan ini, maka aku sertakan postingan dari melindacare.com. Dari penjabaranku diatas, kesimpulannya adalah fenomena mistis yang menyertai musibah runtuhnya jembatan Tenggarong adalah Hoax. Masyarakat cenderung menjadi lebih mudah mempercayai cerita bohong (hoax) yang disebarkan dari mulut kemulut tanpa adanya bukti yang jelas (tidak ilmiah). Dan akan menyerang habis-habisan orang yang tidak mempercayai cerita itu, sehingga sebagian masyarakat yang berpikir secara logika menjadi takut untuk mengungkapkan pendapatnya, dikarnakan jumlah masyarakat yang percaya pada hal-hal gaib (mistis) lebih besar daripada masyarakat yang menggunakan logika. Sehingga mistis dibiarkan saja berkembang dan terus berkembang hingga ke anak cucu. Dan Logika pun semakin terabaikan. Maka, yang terjadi pada masyarakat kita adalah mistis mengalahkan logika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar