28 Nov 11, malam ini pertama kalinya aku melihat secara dekat dan langsung tempat kejadian runtuhnya jembatan kukar ku tercinta....
Tragis... :-( sangat tragis...
Jembatan yang begitu kokoh, mengapa bisa runtuh seperti itu dalam sekejap.
Mencoba flashback ke 1,5 jam sebelum kejadian. Tepatnya jam 3 sore, waktu itu aku menghubungi Ali dan memintanya untuk segera pulang karna sudah tidak sabar untuk mencoba home sauna baru, tapi Ali bilang masih ada urusan yang dia harus selesaikan di Samarinda. Nevermind, aku masih bisa menunggu sampai sore sebelum bersiap-siap malam mingguan.
(Berdasarkan keterangan Ali) sekitar 4.05 sebelum kejadian, ali mengantri ditengah-tengah jembatan karna setengah badan jalan ditutup untuk perbaikan, sehingga mobil harus berganti-gantian untuk melewati jembatan tersebut. Selagi menunggu giliran lewat, dia sempat merokok dan memperhatikan petugas maintenance masing-masing sibuk dengan pekerjaannya. Ada yang sedang mengencangkan baut, membersihkan bagian-bagian besi dengan kuas dan sebagian lagi sibuk mengutak atik kompresor,dll. Menurut ali, keadaan saat ini seperti adegan slowmotion di film-film. Semua berjalan begitu lambat, dari kendaraan dan orang-orang yang ada disana seperti bergerak lambat.
4.15 tiba-tiba ali sudah muncul dirumah, aku menawari dia minum ice coffe yang aku buat. Ali langsung membongkar home sauna untuk dirakit. Aku mendengar handphone nya berbunyi terus menerus tapi ali sepertinya tidak berniat untuk menerimanya, mungkin sekitar 4x panggilan
4.25 ada panggilan masuk dihandphone (berdasarkan riwayat panggilan diHP ku) yang ternyata dari yasir dan dengan suaranya yang panik "kak ali mana? Larang ke tenggarong, jembatan runtuh" Oº°˚°ºώω:O:OOº°˚°ºώω... Bohong sekali! ali kan baru saja dateng dan lewat situ, masih tidak kenapa-kenapa. Saat aku tanyakan ke ali, dia malah ketawa "cuman maintenance, tadi jelas-jelas aku melihat orang kerja disana"
Agak kesal sebenarnya dengan telpon yasir, soalnya sangat mengejutkan ditambah lagi beritanya Hoax. Aku langsung buat status di BBM "jembatan cuman maintenance,yasir ngagetin aja" gak lama, status teman-teman BM ku mulai berubah, satu demi satu display picture dan statusnya mulai mencengangkan. Itupun, aku dan ali masih berpikir "bagaimana caranya orang bisa mengedit foto jembatan kukar yang runtuh begini" hahahahaha... Bukannya kami bodoh, hanya saja reaksi itu muncul sebagai akibat dari tingkat rasa tidak percaya yang tinggi. Ternyata isu tentang jembatan runtuh adalah BENAR adanya.
Mari kita hitung kasar bersama-sama,
Anggaplah yasir menerima info dan berusaha nelpon ali itu membutuhkan waktu 5 menit, Waktu itu yasir lagi kuliah, temannya dapat info tentang jembatan runtuh, paling tidak membutuhkan waktu 5 menit juga, berarti sudah 10 menit
Sedangkan ali sampai rumah kira-kira 10 menit, berarti jarak menit antara ali turun dari jembatan itu dengan runtuhnya, sangat dekat sekali! Perkiraan paling lama 5 menit atau mungkin kurang daripada itu.
Wooow... Betapa Allah sangat menunjukkan kasih sayang -Nya pada orang yang aku sayangi ini, telat 5 menit saja, aku bisa kehilangan Ali,
Dan saat malam ini aku berada dihadapan puing-puing besi yang runtuh, tiada yang bisa aku ucapkan lagi selain "SubhanaAllah Alhamdulillahu AllahuAkbar"
Kakak ku yang kedua beserta ponakan-ponakan ku berjarak 1km dari jembatan kearah Samarinda, Ali 5 menit turun dari jembatan kearah Tenggarong kota, dan sahabat ku yang sedang hamil berada 800meter dari jembatan ingin naik ke jembatan kearah samarinda. Katanya jembatan itu runtuh didepan matanya.
Well, Alhamdulillah... Tuhan masih melindungi orang-orang yang aku sayangi. Dan untuk para keluarga korban baik yang sudah ditemukan atau belum ditemukan, aku dan keluarga turut berduka sedalam-dalamnya. Seandainya ada yang bisa aku lakukan untuk bisa meringankan beban mereka selain berdoa dan berdoa, aku pasti akan lakukan semampuku :-(
Seandainya bisa kucegah musibah ini, seandainya aku bisa memperingatkan sebelum terjadi, Seandainya... Seandainya... Aku benci kata-kata itu karna maknanya sama saja dengan ketidakberdayaan dan tidak logis. Aku tidak mungkin bisa mencegah musibah yang sudah terjadi. Tapi, semoga aku bisa memperbaikinya, setidaknya membantu memperbaiki dengan apapun caranya. Ammmiiinnn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar