Minggu, 27 November 2011

Jembatan Golden Gate Indonesia

Hari sabtu jam 4.00 sore saat itu aku membuat ice coffe di dapur, dan aku merasa nova sedang mengendap-endap dibelakangku, mungkin ingin berbuat iseng dengan mengejutkan aku,ternyata bukan. Belakang ku kosong.
Aku membawa ice coffe ke beranda belakang, sambil bersantai dan membaca buku. Lalu, setengah jam kemudian Ali datang dan mengeluh bahwa samarinda macet, kami bermain-main dengan ice coffe dikamar lalu tidak lama kemudian Handphone ku berdering, yasir menelpon, suara panik mencari ali dan mengatakan bahwa jembatan runtuh. Bagaimana mungkin??? Sedangkan ali baru saja datang dan lewat situ, masih tidak apa-apa.
Ali langsung buru-buru naik motor dengan azzam dan faroz ke tempat kejadian,
Pikiran pertama yang aku rasakan adalah "bagaimana jika ali terlambat 5 menit saja, mungkin ali akan menjadi korban" Alhamdulillah Ya Allah, Kau slalu melindungi orang-orang yang ku sayang, Ammmiiinnn...
Tidak lama kemudian, status di BBM mulai berganti terus berganti yang menggambarkan kondisi kejadian, sehingga aku tidak perlu lagi pergi kesana, cukup memantau nya dari BBM.

Yeah!, mengerikan! Benar-benar mengerikan. Buruk sekali keadaan nya karna aku pikir kutai kartanegara adalah tempat paling aman yang aku ketahui, tidak ada gempa, tsunami, longsor, atau gunung merapi, tetapi... Jembatan runtuh. Seperti memang tidak ada yang luput dari kehendak Tuhan. Semua daerah harus digilir untuk merasakan musibah.

Aku sama sekali tidak berpikir, bagaimana nanti aku pulang ke rumah ku disamarinda, atau bagaimana urusan ku, sama sekali tidak ada berpikir tentang itu, tetapi yang aku pikirkan hanya lah bagaimana nasib para korban-korban itu?!
Menurut berita di TV, korban yang meninggal sudah mencapai angka 4 orang tapi itu data sementara. Sedangkan sebanyak 58 orang belum ditemukan. Woooow... Bagaimana aku tau siapa-siapa saja korban sebanyak 58 orang itu?! Apakah kerabat,keluarga jauh, atau teman-teman ku. Mengingat kota Tenggarong yang kecil, kemungkinan untuk mengenal para korban sangat besar. Dan aku tidak ingin mendengarnya!!!

Jujur, aku benar-benar sensitif saat ini, sulit aku deskripsikan bagaimana perasaan ku. Apalagi saat ini aku sedang PMS, tidur malam dan tidur siang di hari minggu ku sama sekali tidak nyenyak. Apakah memang ada kesalahan didalam tubuh ku atau memang perasaan ku yang super sensitif ini yang menguasai ku.

Semua televisi swasta meliput soal jembatan kutai kartanegara yang roboh, semua media, semua teman-teman dari luar daerah juga berganti-gantian menanyakan hal yang sama. Mungkin ini lah yang dirasakan oleh orang-orang yang daerah nya mengalami musibah, banyak keluarga/kerabat yang mencemaskan sehingga agak capek meladeni pertanyaan-pertanyaan mereka, heeee... Tapi, begitulah, namanya juga cemas...

Minggu sore 27 November,
Betapa sedihnya aku, melihat liputan-liputan yang menanyangkan tentang musibah di kota ku ini. Aku bisa tahu/melihat kesedihan-kesedihan orang yang keluarganya menjadi korban. Hatiku ikut-ikutan hancur :-( mungkin sebaiknya aku tidak menonton TV saja daripada sedih berkepanjangan, gak bagus juga untuk mental ku.
Seandainya ada yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki keadaan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar