Kamis, 12 Januari 2012

Liburan awal tahun

6 jan 12 Awalnya tidak punya rencana apa-apa untuk mengisi liburan azzam dan raya. Karna kasian ngeliat mereka berdua dirumah terus selama liburan, apalagi raya tidak pernah dibawa keluar sama sekali dari kandangnya. Akhirnya aku mencari cari tiket pesawat murah, tapi mentok!!! Kemana-mana mahal... Maklum mungkin karna musim liburan sekolah. Ke lombok-bali, lah ke surabayanya aja mahal. Ke jakarta, bosan... Lagian waktu libur tersisa 3 hari. Mana mungkin keluar pulau dengan waktu semepet itu. Akhirnya, aku putuskan untuk liburan ke Balikpapan saja. Yang terpenting (kata azzam) bisa bermain-main dipantai.
Jam 10 pagi di hari jumat, kami sudah langsung tancap gas. Oya! Ada yang spesial di liburan kali ini. Yaitu, pertama kalinya kami pergi ber-4 dan pertama kalinya liburan/bermalam tanpa bibi. Mantaaap kan?! Aku tidak tau bagaimana harus mengejar raya yang aktif, mengurus makan minumnya, mengurus mandi, dan segala keperluan raya. Bener-bener modal nekat aja liburan tanpa bibi kali ini. Aku pikir, ada ali yang membantu seandainya aku kewalahan. Dan perjalanan pun dimulai. Mulai dari pamit kaik nenek, nyebrang kapal feri hujan-hujan, aku yang kebelet kencing trus karna cuaca dingin, raya yang jatuh terjerembab terus di tengah dasbor gara-gara rem mendadak dan dia gak mau duduk.
Sampai ngantri di kantor imigrasi untuk perpanjangan paspor, makan siang di ayam goreng banjar karang paci sekaligus nunggu kak iyus ngambil pelet pancing dan akhirnya dapat kabar bahwa mama' dan keluarga disutomo besok juga mau ke liburan ke pantai manggar, lengkap lah sudah acaranya kalau begitu. Azzam dan raya bisa bermain seharian full di pantai dengan sepupu-sepupunya di sutomo. Sepanjang perjalanan, langit mendung, cuacanya dingin tapi tidak hujan. Melewati daerah bukit suharto memang menenangkan saraf mata dan pikiran. Hingga membuat aku tertidur lelap. Baru terbangun saat handphone ku bergetar, dari kaik yang mengabarkan bahwa beliau menyusul ke Balikpapan. Senang sekali... Bisa liburan bareng lagi, kaik batal ke Bontang karna janji temu dengan relasinya diundur. Hal yang nanti pasti akan aku rindukan adalah kehadiran uak dan mama' disaat liburan begini. Rasanya lebih sempurna saja.
Sampai di hotel "menara bahtera" kami langsung cek-in, seperti biasa azzam langsung merengek minta berenang di kolam, maklum... Warga ikan memang tak bisa melihat air kan?
Tapi... Ada 1 ikan neh yang takut air, awalnya dia mau nyemplung kekolam diajak azzam, langsung nyemplung plus pakaian lengkapnya. Tapi ditegur petugas pampering harus dibuka, masalahnya setelah pampers dilepas, raya gak mau lagi pakai baju dan celananya yang sudah basah, mungkin merasa jijik atau tidak biasa mandi pakai baju basah, hahahahaha... Raya mau mandi dengan bertelanjang, tapi peraturan hotel melarang. Terpaksa deh si ikan harus menunggu azzam aja di pinggir dengan berbalut handuk... Tidak lama, kaik dan nenek sudah datang di kamar sebelah. Basa basi sebentar, mandi sore trus kami inisiatif jalan-jalan ke Balikpapan plaza berjalan kaki selagi menunggu om riza, om yasir dan ibu vina datang untuk dinner bareng. Kurang lebih 100 meter ada jembatan penyebrangan. Lumayan ngos-ngosan sih, tapi rasanya senang aja bisa menunjukan dengan raya suasana malam di Balikpapan. Kurang lebih 1,5 jam kami balik ke hotel dan sudah ditunggu kaik di Lobi untuk dinner di Bondi, sebenarnya ini terlalu malam untuk makan, merusak diet pastinya. Tapi karna belum ada makan dari siang, peduli amat dah. Apalagi waktu menyantap gurame goreng kering, sulit untuk menghentikannya, hahahahahaha ----
Penuh Kesan!! Tidak ada kata yang mewakili perasaan ku saat ini, menghabiskan sabtu di pantai bareng keluarga sutomo. Deburan ombak, tiupan angin, pasir putih, andai ada tikar yang lebih bersih dan nyaman lagi, mungkin aku akan terlelap saking menghanyutkan suasananya. Aku hanya berharap bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk bersantai-santai sekedar membaca buku atau numpang tidur siang disini. Hahahaha.... Keluarga ku memilih pantai di sayap kiri, pantai itu lebih bersih dan lebih banyak pohon sehingga lebih rindang daripada area kanan yang agak kotor dan penuh sesak oleh banyaknya manusia yang juga memiliki niat sama seperti kami. Ya iyaalah... Memangnya ke pantai buat kerja? Hihihihi... Seandainya oooh seandainya, bisa punya villa dipinggir pantai. Pantai mungiiiil aja, cukup kok... (Maksa) villa dipinggir laut dengan dipinggir pantai jauh berbeda lho. Dipinggir laut, yang dimanjakan cuma mata dan kulit. Dipinggir pantai, mata, kulit, dan telinga, karna telinga dinyanyikan deburan ombak yang sangat merdu. Sepulang dari pantai dengan perasaan puas tapi ngantuk. Andai ali tidak singgah di bengkel untuk ganti oli mobil, mungkin aku sudah terlelap. Dari bengkel, kami langsung ke BSB cari mainan untuk faros dan nara. Bukannya pilih kasih gak beliin semua keponakan, tapi karna mereka berdua yang gak ikut liburan kali ini. Beli mainan, beli celana azzam, makan/minum di es teler 77, setelah itu kembali kehotel bersiap-siap untuk makan malam di rumah makan padang UPIK. Makananya enak, ada keripik renyah yang juga enak, pastinya yang lebih enak lagi adalah sesi bertukar cerita dengan uak tentang kegiatan kami sepanjang hari ini. Selesai dinner, nongkrong di lobby hotel. Ada 4 orang pemain accoustic yang menurut ku GILA dalam arti positif. Permainannya bener-bener gila, mantaaap banget dah, apapun yang mereka mainkan pasti menakjubkan. Perpaduan suara dan alat musiknya mengalun beraturan menciptakan harmoni yang sangat sempurna. Aku tidak peduli apa lagu yang mereka mainkan, aku lebih peduli pada senangnya pendengaran ku dimanjakan oleh aksi mereka. Karna azzam dan raya sudah ngantuk berat setelah bermain seharian, aku mengajak mereka naik duluan kekamar meninggalkan yang lain yang pastinya masih sangat betah disana. Azzam langsung tidur, raya masih nonton kartun, dan aku memilih berendam di bath up mengakhiri hari yang cukup melelahkan ini. Berharap otot-otot ku menjadi lebih rileks dan tidur lebih lelap...
---- Minggu, 8 Dec 11 Menahan lapar dari pagi sampai jam 3 sore, bukan tanpa alasan. Pertama, breakfast di hotel masakannya sama sekali gak enak, roti nya juga gak enak. Si dodi beli nasi kuning, nasi kuningnya asal. Bikin mie gelas, eneg hueek. Berpikir mau makan di balcony, malah sibuk habisin koin di game area yang berakhir dengan aksi tutup mulut karna bete atas sikap egoisnya Ali, giliran aku mau pilih-pilih tas, malah diuber suruh cepat. Dipikir lomba belanja??? Seperti bisa saja milih barang dengan begitu, kesel banget sama Ali, Sumpah! Giliran dia nyari-nyari barang, semaumaunya aja tuh. Giliran aku nyari barang selalu di uber-uber gitu. Dari balcony kami langsung nyari kerajinan rotan masih dengan aksi tutup mulut ku. Selama hunting barang, ali ngajakin ngomong terus. Ya mau gak mau aku juga ngomong akhirnya setelah nyuekin dia setengah jam. Dengan perjanjian dalam hati, "aku harus balas dendam, lihat aja!!! Seandainya nanti kamu mancing, bakal aku suruh cepat-cepat pulang terus, biar kapok"hahahahaha.... -- Aku membawa pulang 2 box tempat koran dan majalah yang terbuat dari rotan. Sudah lama banget kepengen beli tempat koran ini secara koran dan majalah baik dikantor maupun rumah selalu berceceran dimana-mana. Haaaa! Dengan box sebesar ini, setidaknya puluhan koran dan majalah pasti bisa masuk. Setelah itu langsung meluncur ke tahu sumedang bukit soeharto sekitar 1 jam dari balikpapan untuk makan siang. Sampai di rumah makan yang dimaksud bukan rasa lapar yang kurasakan, tapi rasa malas! Malas karna harus mengantri lama untuk menikmati makan siang menjelang sore.
Puluhan mobil yang terparkir di depan RM.Tahu sumedang bener-bener bikin kelenjar liur menciut. Satu kata "Membludak" tapi karna sudah janjian dengan uak dan yang lain untuk makan siang bareng disini, mau gak mau harus mau sedikit bersibuk ria mencari meja kosong. Untung saja, masih banyak meja kosong di ujung. Rupanya pemilik RM nya sudah mengantisipasi lonjakan pengunjung, makanya dibikin menyebar sedemikian rupa biar tetap bisa menampung ratusan orang yang singgah untuk mengisi perut di musim liburan seperti sekarang ini. Aku pesan ikan nila goreng plus lauk, aduuuuh... Skali lagi gak sesuai dengan selera. Kering banget rasanya karna nasi yang dibungkus daun pisang sudah tidak hangat lagi, jadinya agak keras dan tanpa kuah sayur, kebayang kan sengkel nya ditenggorokan. Sekedar mengisi perut, tak apalah. Toh nanti bakal pesta buah Elai (durian kalimantan) juga dijalan.
Sebenarnya, waktu setempat menunjukkan jam 3 sore, tapi awan mendung yang menggantung dilangit membuat suasana seperti menjelang magrib. Gelap banget, angin yang menderu pun bukan angin biasa, tapi bayi angin puyuh. Hihihihi... Seperti mau kiamat saja keadaannya.
Bahkan dalam perjalanan pulang, sekali dalam seumur hidup aku melihat petir yang sangat mengerikan, mata ku melotot dan tenggorokan tercekat saking dahsyatnya. Rasanya tidak ada anggota keluarga yang aku izinkan untuk keluar dari mobil disaat cuaca seperti ini, bahkan untuk membeli bensin/buah elai sekalipun. Perjalanan ini memakan waktu 2 jam lebih lama, dikarna pohon tumbang dan berbagai kemacetan yang membuat mobil harus mengantri lama. Tapi, satu hal yang paling penting begitu sampai dirumah, aku puas!!! Puas sekali rasanya bisa membahagiakan azzam dan raya dalam liburan kali ini. Semua berjalan lancar, dan menyenangkan

1 komentar: